Diplomasi Kesehatan dan Diplomasi Vaksin
“Sejak awal Presiden Joko Widodo menekankan bahwa kita menghadapi perang di dua lini yang sama penting dan saling terkait, yaitu perang melawan pandemi itu sendiri dan perang melawan dampak ekonominya. Kita harus menang di dua lini ini. Kita tidak bisa hanya menghadapi salah satu saja. Sebaliknya, kedua lini tersebut adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Itulah mengapa Indonesia berusaha sekuat tenaga untuk mengatasi tantangan ini melalui pendekatan yang komprehensif.” - Menteri Luar Negeri, pada Joint Press Briefing bersama Menko Perekonomian kepada Media Asing 23 April 2020
LIHAT INFOGRAFIS
Presiden RI, bersama Menlu dan Menkes RI, hadiri KTT Khusus ASEAN mengenai COVID-19. Salah satu hasil dari pertemuan tingkat tinggi ini adalah disepakatinya pembentukan "COVID-19 ASEAN Response Fund" untuk pendanaan penanganan COVID-19 di kawasan ASEAN. [April 2020]
Kunjungan Menlu RI ke fasilitas penelitian Bio Farma. Asosiasi vaksin CEPI menyampaikan bahwa hasil due diligence terhadap Bio Farma menunjukkan hasil sangat baik. Penilaian ini adalah pengakuan atas kapasitas dan kualitas yang dimiliki Bio Farma untuk manufacturing vaksin. [Juli 2020]
Menteri Luar Negeri RI telah menyaksikan serah terima simbolis bantuan 1000 Ventilator dari Pemerintah AS kepada Pemerintah Indonesia dengan total nilai USD 16,8 juta. Bantuan tersebut merupakan tindak lanjut atas percakapan telepon antara Presiden RI dan Presiden AS pada 24 April 2020. Selain bantuan ventilator, AS juga memberikan bantuan teknis dan kerja sama pembangunan melalui USAID dan Center for Disease Control and Prevention (CDC). [Juli 2020]
Sebagai ketua Foreign Policy and Global Health (FPGH) Initiative, Indonesia sampaikan FPGH harus menjadi kekuatan positif untuk menjamin vaksin yang terjangkau untuk semua, dan tegaskan bahwa "no one is safe until everyone is safe." [September 2020]
Menlu dan Menteri BUMN menyaksikan penandatanganan dua perjanjian kerja sama antara G42, perusahaan teknologi Kesehatan Uni Emirat Arab dengan Kimia Farma dan Bio Farma. [Agustus 2020]
Dalam kunjungan Menlu dan Menteri BUMN ke RRT, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT. Biofarma dengan Sinovac Life Sciences Co. Ltd. sebagai bentuk kerja sama RI dengan RRT dalam pengadaan vaksin COVID-19 untuk Indonesia. [Agustus 2020]
Menlu RI melakukan "elbow bumping" dengan Menlu Inggris, Dominic Raab. Keduanya sepakat untuk terus memperkuat semangat kerja sama bilateral dan multilateral di tengah tantangan besar yang dihadapi dunia, terutama di masa pandemi COVID-19. [Oktober 2020]
Menlu dan Menteri BUMN bertemu dengan Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Para pihak bersepakat bahwa setelah tersedia, vaksin COVID-19 yang aman harus dibagikan secara merata ke seluruh dunia. [Oktober 2020]
Menlu Retno Marsudi dan Menteri BUMN, Erick Thohir bertemu dengan CEO GAVI Alliance, Seth Berkley. [Oktober 2020]
Pemerintah RI dan CEPI mengumumkan komitmen kontribusi RI senilai USD 1 juta melalui penandatanganan perjanjian secara virtual antara Sekjen Kemlu RI, Cecep Herawan, dengan CEO CEPI, Dr. Richard Hatchett. [November 2020]
Dalam kunjungan ke Inggris, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemenkes RI dengan AstraZeneca Plc sebagai bentuk kerja sama RI dengan Inggris dalam rangka penanganan pandemi COVID-19, khususnya terkait pengadaan vaksin. [Oktober 2020]
Pembelian 300 ribu rapid test kit COVID-19, Biozek oleh Kimia Farma dari Inzek, Belanda, yang difasilitasi oleh KBRI Den Haag, senilai € 3,63 juta (sekitar Rp.62 milyar). [April 2020]
Sebanyak 1,8 juta vaksin Covid-19 dari Sinovac telah tiba di Tanah Air pada Kamis (31/12/2020). Kedatangan 1,8 juta vaksin tersebut merupakan batch kedua pengiriman dan menggenapkan jumlah vaksin Sinovac di Tanah Air menjadi 3 juta dosis. [Desember 2020]
Diplomasi Kesehatan dan Diplomasi Vaksin
“Sejak awal Presiden Joko Widodo menekankan bahwa kita menghadapi perang di dua lini yang sama penting dan saling terkait, yaitu perang melawan pandemi itu sendiri dan perang melawan dampak ekonominya. Kita harus menang di dua lini ini. Kita tidak bisa hanya menghadapi salah satu saja. Sebaliknya, kedua lini tersebut adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Itulah mengapa Indonesia berusaha sekuat tenaga untuk mengatasi tantangan ini melalui pendekatan yang komprehensif.” - Menteri Luar Negeri, pada Joint Press Briefing bersama Menko Perekonomian kepada Media Asing 23 April 2020
Diplomasi Kesehatan
Diplomasi Indonesia diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan jangka pendek dan juga untuk kepentingan jangka panjang yang lebih strategis, termasuk penguatan health security dan kemandirian kesehatan nasional.
Diplomasi Vaksin
Diplomasi Indonesia untuk membuka jalan dan akses terhadap komitmen penyediaan vaksin melalui jalur bilateral maupun multilateral.
Catatan: Semua data yang ditampilkan adalah data yang tercatat hingga tanggal 31 Desember 2020.